Kamis, 22 September 2011

“KEDAULATAN WILAYAH PERBATASAN MERUPAKAN CERMIN NKRI”


Mayjen TNI Hambali Asisten Operasi Panglima TNI bersama staf Mabes TNI dan Pangdam XII/Tanjupura dan perwira staf Kodam serta Danrem 121 ABW memeriksa kesiapan anggota serta perlengkapan yang akan dibawa para anggota Yon 643 Wanras sakti sebagai pasukan pengamaan perbatasan Indonesia -Malaysia yang mulai besok (hari ini-red) sudah diberangkat sebagian guna melakukan serah terima tanggung jawaba dari pasukan Yon 641 Berunag Hitam.

Asisten Operasi ( As Ops) Panglima TNI Major Jenderal TNI Hambali Hanafia di depan 650 personil Yon 643 Wanara Sakti, Moton Tinggi, Anjongan menegaskan, hendaknya dalam melaksanakan tugas merupakan suatu kehormatan karena merupakan kepercayaan yang diberikan negara harus dijaga dengan melaksanakan tugas secara profesional.

Hal itu dia katakan dalam satu gelar pasukan di markas Komando Yonif Batalyon 643 Wanara sakti Noton Tinggi Anjongan kemarin.Ikut mendampingi As Ops Panglima TNI beberapa perwira melati tiga (kolonel). As Ops juga didampingi Panglima Komando Militer (Kodam) XII Tanjungpura Mayjen TNI Herlang berama perwira staf serta Danrem 121 ABW Kolonel Toto Riyanto, Dandim 1201 MPH Letkol Inf Parlin Simanjuntak.

Kunjungan itu diterima Letkol Inf Parjiyo, Komandan Batalyon 643 Wanara Sakti dan seluruh perwira. Sebab, sebelum memeriksa kesiapan anggota, As Ops Panglima TNI sudah menerima memaparan tentang kondisi teritorial wilayah Kalbar. Kemudian memberikan pengarahan kepada seluruh perwira staf yang hadir.

Selanjutnya baru memeriksa semua peralatan dan perlengkapan anggota untuk dibawa ketempat tugas sebagai pengamanan perbatasan (Pamtas) Indonesia -Malaysia dan anggota Danyon serta perwira Kodim 1201 Mempawah.

Hambali menambahkan, para prajurit Yon 643 Wanara Sakti, jangan menjadikan setiap kegiatan menjadi sesuatu yang rutin. Tetapi harus direncanakan dan disiapkan dengan baik. Selain mampu laksanakan pengendalian diri selama bertugas. "Jangan dengan kehadiran prajurit Yon 643 Wanara Sakti justru membuat masalah yang akhirnya merugikan diri sendiri dan satuannya yang ada," pesannya.

Kemudian jangan lupa untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, satuan dan instnsi terkait dalam rangka mendukung kelancaran dan keberhasilan.Jaga dan tingkatkan solidaritas TNI, kebersamaan baik sesama prajurit TNI maupun dengan Polri dan masyarakat serta cegah dan hindari pelanggaran sekecil apapun. Perhatina faktor keamanan baik personal dan material yang dipertanggungjawabkan kepada masing-masing perseorangan.

"Sebelum satuan berangkat, agar permasalahan yang ada segera diselesaikan, sehingga satuan berangkat melaksanakan tugas tidak dibebani oleh hal-hal yang seharusnya tidak terjadi," warning Mayjen TNI Hambali mantan Danyon 643 Wanara Sakti tahun 1993-1094 dan yang merupakan Danyon ke 11 dan sempat bertugas selama 11 bulan. Para prajurit Yon 643 Wanara Sakti hanya melaksanakan tugas selama 8 bulan. "Bukan setahun," kata nya. Akan tetapi, waktu yang 8 bulan akan terasa lama dan membosankan, jika komandan Batalyon maupun pimpinan lainnya tidak pandai membuat suasana yang membosankan menjadi betah.

Hal itu bisa dilakukan dengan melakuka kegiatan olahraga, bakti sosial dan hal-hal lain yang positif dan menyentuh kepentingan masayrakat luas," harapnya.Mulai Kamis 22 September hari ini, sudah ada sebagian yang berangkat guna melakukan serah terima dengan satuan Yon 641 Beruang Hitam, pada 34 pos pengamanan perbatasan yang ada. Berlanjut pada hari ebrikutnya sehingga seluruh anggota yang ada sudha berada dilokasi untuk menunaikantugas Pamtas. (jgp)

http://www.pontianakpost.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar