Senin, 03 Oktober 2011

HINDARI IMPOR IKAN DENGAN MENINGKATKAN KWALITAS PRODUK NELAYAN KALBAR

SAMBAS – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sambas Majid Songke menegaskan bahwa pihaknya tetap menolak rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalbar mengimpor ikan dari luar negeri.“Kami menolak, tak ada tawar menawar, ini pun sudah sikap DPD maupun DPC HNSI seluruh Kalbar. Jika apa yang menjadi sikap kami tidak diindahkan, maka jangan menyesal jika nelayan turun ke jalan menuntut penolakan impor ikan, demo sekalian,” tegasnya baru-baru ini.Rencana impor ikan tersebut dipastikan dia, sudah jelas mendapat penolakan. Pasalnya tidak sesuai dengan surat Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu, diingatkan dia, juga merugikan nelayan dan hanya menguntungkan segelintir agen ikan di Pontianak. “Jika rencana impor ini diteruskan atau bahkan terealisasi, maka tidak menutup kemungkinan HNSI turun ke jalan menuntut Pemeritah Provinsi menstop rencana impor ini,” tadasnya.

Kuat dugaan dia bahwa hasil impor ikan tersebut juga merupakan hasil penjarahan terhadap hasil laut di perairan Indonesia. HNSI Sambas pun menyarankan Pemprov lebih baik mendatangkan ikan dari daerah lain di Indonesia yang kaya akan produksi ikan. “Jika ingin memenuhi konsumsi ikan bagi masyarakat semakin meningkat, datangkan saja ikan dari luar Kalbar, seperti Papua, Maluku, Kaltim, dan daerah lainya, itu saja kok repot,” sarannya.Alternatif lainya, kata Majid, jika untuk pemenuhan kebutuhan ikan di Pontianak dan kabupaten lainya, bisa saja dengan mendatangkan nelayan andon ke daerah Kalbar secara massal. Pasalnya, menurut dia, nelayan di Pulau Jawa sudah sangat maju, dan alat tangkapnya pun lengkap. Sebut saja mulai dari rawai, cantaran, sampai galnet telah mereka miliki. “Kenapa kita tidak belajar dengan nelayan andon ini. Supaya ke depannya peningkatan produksi dan tangkapan nelayan Kalbar dan kabupaten lainnya juga ikut meningkat,” timpal dia.Ia mengingatkan pihak terkait yang ngotot memperjuangkan impor ikan mengenai dampaknya yang begitu luas. Pasalnya impor ikan, menurut dia, sama saja membunuh nelayan lokal dan mencekik warga sendiri. “Karena agen mau untung sendiri,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar