Minggu, 02 Oktober 2011

BERI SANGSI ATAS PENIPUAN YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB

"Pemerintah memang mengeluarkan bantuan bagi petani untuk peningkatan hasil pertanian, tapi kesempatan ini digunakan oleh orang tak bertanggung jawab untuk menipu," kata Adrianus.

Modus penipuan itu, lanjut bupati, berkedok petugas Dirjen Pertanian yang menjanjikan bantuan dana sebesar Rp 500 juta.

Penipu, sambungnya, meminta ketua kelompok tani, untuk mengirim sejumlah uang, 10 persen dari besaran bantuan, dengan alasan keperluan administrasi.

"Biasanya melalui SMS, bisa kepada kades atau langsung ketua kelompok tani. Jadi harus berhati-hati, karena jika benar ada bantuan jelas tak ada potongan," tutur Bupati Landak.

Adrianus menyadari, petani masih membutuhkan bimbingan pemerintah. Namun begitu, ia berharap petani juga harus bekerja keras dan merubah pola pikir dalam pengelolaan lahan pertanian.

Adrianus menyatakan ia mendorong penggunaan teknologi tepat guna, bagi menstimulasi peningkatan hasil pertanian.

"Tujuannya agar petani semakin mapan, dengan penguasaan teknologi pertanian," tandas Adrianus.

Petani diminta tak hanya harapkan dana bantuan pemerintah, namun dapat melakukan inovasi modal, pola pertanian, maupun produksi. Petani yang cerdas, tambahnya, akan terhindar dari aksi penipuan.
http://pontianak.tribunnews.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar