Rabu, 31 Agustus 2011

WARGA KALIMANTAN BARAT CINTA DAMAI

Pandam XII/ Tanjungpura, mengatakan
hari raya Idul Fitridi Kalbar luar biasa.

Pandam XII/ Tanjungpura, Mayor Jendral Geerhan Lantara, mengatakan momen hari raya Idul Fitri di Kalbar ini sungguh luar biasa. Umat muslim bisa merayakan hari raya Idul Fitri dengan khidmat dan tanpa ada gangguan.

"Hal ini yang patut disyukuri dan sebagai anak bangsa kita selayaknya rasa toleransi dan saling menghargai antar agama perlu dikembangkan. Dalam arti hidup dengan menjalin persatuan dan kesatuan," kata Pangdam”.

Rumah dinas Pangdam pun kebanjiran tamu baik dari pejabat pemerintah, anggota dewan, serta prajurit di lingkungan Kodam XII Tanjungpura.

Kenapa open house di rumah Pangdam hanya sehari?. Rupanya di hari kedua Lebaran, Pangdam bersama istri dan anak berencana mudik ke tanah kelahiran di Makassar, Sulawesi Selatan. Besok pagi, saya bersama keluarga akan pulang ke Makassar. Sungkem kepada orangtua atau saudara begitulah istilahnya, ya satu hingga dua hari di sana. Kebetulan saya dan istri saya satu kampung halaman," tutur Geerhan.
http://pontianak.tribunnews.com/(azl)

HENINGNYA MALAM TAKBIR


PONTIANAK - Anggota kepolisian Polsek Kembayan, Briptu Marional Gultom melaporkan suasana malam takbiran di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa.

Bahkan pada malam takbiran ini dirasa sangat sepi lantaran hujan yang mengguyur hampir semua kawasan perbatasan mulai dari Entikong, Beduai, Bonti sampai Kecamatan Kembayan.

Di sini hujan, dingin dan jalanan sepi. Hanya satu dua kendaraan saja yang melintas. Untuk kondisi, di sini aman-aman saja," kata Marional.(azl)
http://pontianak.tribunnews.com/

Senin, 29 Agustus 2011

JANGAN PERBEDAAN MENJADI HALANGAN

Sintang. Meskipun sidang Itsbat yang berlangsung di kementerian Agama yang di pimpin Menteri Agama Suryadharma Ali memutuskan bahwa 1 Syawal 1432 H jatuh pada 31 Agustus 2011, namun umat muslim Muhammadiyah di Indonesia tetap akan melaksanakan sholat ied pada 30 Agustus 2011.
Hal yang sama juga dilaksanakan oleh pengikut Muhammadiyah di Sintang, yang besok akan melaksanakan sholat Ied yang dipusatkan di halaman komplek panti Asuhan di Akcaya II.

Demikian disampaikan Pengurus Daerah Muhamadiyah Kabupaten Sintang, Senen Maryono saat dihubungi kalimantan-news, Senin malam (29/08/2011)

“Umat Muhamadiyah di Kabupaten Sintang mengikuti keputusan dari Pengurus Pusat Muhamamdiyah untuk tetap akan menyelenggarakan Sholat Ied pada 30 Agustus 2011 yang dipusatkan di Komplek Panti Asuhan di Akcaya II,” ungkap Senen.

Untuk itu, lanjut Senen dirinya selaku Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sintang telah meminta izin kepada Sekda Kabupaten Sintang.“Kita sudah meminta izin kepada Sekda untuk melaksanakan Sholat Ied,” katanya lagi.

Pada kesempatan tersebut, Senen juga menyatakan sangat menghormati keputusan dari Pemerintah yang telah menetapkan 1 Syawal 1432 H jatuh pada Rabu nanti.
“Soal perbedaan waktu rasanya tidak usah diperdebatkan lagi, karena pemerintah sendiri sudah memberikan izin kepada Muhammadiyah untuk melaksanakan sholat Ied tersendiri,” tandasnya.

Sementara itu Sekda Kabupaten Sintang, Zulkifli HA membenarkan jika telah diberitahukan Pengurus Daerah Muhammadiyah Sintang yang akan mendahului melaksanakan Sholat Ied.
“Benar beliau (Senen Maryono) telah menghubungi saya perihal pelaksanaan Sholat Ied yang akan berlangsung di Komplek Panti Asuhan di Akcaya II. Tak masalah. Tapi secara umum kita mengikuti keputusan pemerintah saja,” ungkapnya saat dihubungi kalimantan-news pada Senin malam.

Dirinya juga sudah menyampaikan hal tersebut kepada Bupati Sintang Milton Crosby, yang pada intinya Bupati sangat merespon positif dan sekaligus meminta kepada seluruh umat muslim dikabupaten Sintang untuk tetap menghormati keputusan semua pihak mengenai 1 Syawal 1432 H tersebut.

“Pak Bupati meminta kita semua untuk saling menjaga ketertiban serta tidak mempermasalahkan hal-hal yang terkait dengan keyakinan dalam penetapan 1 Syawal, karena pada dasarnya perbedaan adalah indah, kata Bupati,” pungkasnya.(hzl)

Minggu, 28 Agustus 2011

"INDAHNYA KEBERSAMAAN"


Markus Amid, Wakil Ketua DPRD Landak
dan Ketua STTI Arastamar

LANDAK. Umat beragama di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, agar menjalin silaturahmi, dan bagi warga non-Muslim hendaknya bersama-sama mensyukuri hari kemenangan saudara Muslim yang akan merayakan Idul Fitri, kemenangan itu karena mereka telah berhasil melewati masa bulan Ramadhan, berpuasa menjalankan perintah agama untuk menunjukkan sikap taat terhadap Tuhan dan agamanya," kata Markus Amid (wakil ketua DPRD Landak / Ketua STTI  Arastamar) di Ngabang.

Menurut
nya, kebahagiaan yang dirasakan umat Islam itu harus dirasakan juga umat beragama lainnya di Kabupaten Landak, karena dari situlah terpancar rasa persaudaraan dan kebersamaan dan keberagaman. Sebagai umat beragama tidak ada kebersamaan yang sempurna kalau tidak berbahagia ketika melihat saudara mereka bahagia.

Mari rayakan bersama-sama, saling mengunjungi silaturahmi, begitu juga Budha, Khonghucu maupun Hindu. Mari berbagi menikmati kerukunan, seperti dalam injil mengatakan, 'sungguh indah apabila kita hidup rukun, karena disana akan dicurahkan berkat dari Tuhan'. Selamat Hari Raya Idul Fitri saudaraku, selamat merayakan hari kemenangannya Tuhan memberkati kita semua masyarakat Landak," ungkap Markus Amid yang Wakil Ketua DRRD Landak itu.

Sebelumnya Bupati Kabupaten Landak Adrianus Asia Sidot juga mengaku bersyukur bahwa situasi dan kondisi Kamtibmas di Landak tetap aman dan kondusif sampai sekarang. Tidak ada hal-hal yang terjadi baik berupa gangguan dan kerawanan-kerawanan lainnya bisa diatasi dengan baik.
Ia berharap agar situasi dan kondisi Kamtibmas di Landak yang kondusif ini bisa lebih ditingkatkan lagi untuk ke depannya. Apalagi kondisi kehidupan beragama di Landak ini sungguh sangat menggembirakan.

Ia berharap kehidupan yang demikian harmonis, baik
antar pemeluk agama maupun dengan Pemerintah patut dijaga, dipelihara dan ditingkatkan lagi, maka kondisi kehidupan beragama di Landak semakin semarak. Masing-masing agama bisa mengamalkan dan menghayati ajaran agamanya dengan sungguh-sungguh dan baik, sehingga apa yang sekarang ini sudah kita capai bisa kita tingkatkan lagi ke depan," tandas Adrianus. (jgp)

Sabtu, 27 Agustus 2011

CUKONG MALAYSIA MERACUNI MASYARAKAT PERBATASAN KALBAR…!!!

Direktorat Sabhara Polda Kalbar berhasil mengagalkan penyeludupan sekitar 80 karung yang berisikan ikan laut berformalin asal Malaysia pada Kamis (25/08/2011) sekitar pukul 22.00 WIB di jalan Trans Kalimantan Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya (KKR).

Kendaraan dengan jenis mobil bok warna biru bermerk mitshubishi di tangkap dua anggota Ditsabhara Polda Kalbar Brigadir A Setiawan dan Briptu Dwi S  yang mendapatkan informasi dari warga sekitar pukul 21.30 dan kemudian ditangkap sekitar  22.00 Wib di jalan trans kalimantan.

Setelah diperiksa ternyata dalam bok tersebut berisikan ikan yang sudah beku yang secara keseluruhan jumlahnya 80 karung putih. Dokumen yang dibawa kedua supir yakni Surat persatuan Nelayan kawasan Sri Muara tertanggal 25 Agustus 2011
(jgp)

AKU BANGGA MENJADI BANGSA YANG BESAR..!!


Sintang-Ranking Dunda Sekretaris kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang kepada wartawan baru-baru ini mengatakan. ancaman masyarakat Ketungau Tengah untuk melakukan pengibaran bendera Malaysia beberapa waktu lalu, tidak mempengaruhi warga masyarakat di Kecamatan Ketungau Hulu. Masyarakat di lima desa di Kecamatan Ketungau Hulu yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia, tidak berpikir untuk berpindah kewarganegaraan.

Dikatakan, belum ada yang menyatakan akan keluar dari NKRI. Semua masih menyatakan sang merah putih sebagai bendera bangsanya. Cucu pahlawan Dwikora ini juga meyakinkan bahwa apa yang diwacanakan oleh masyarakat di Mungguk Gelombang beberapa waktu yang lalu, tidak akan mempengaruhi warga perbatasan di Kecamatan Ketungau Hulu. 

Namun demikian, sebagai putra asli Ketungau Hulu, meminta pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap pembangunan di kawasan perbatasan. Dimana pembangunan jalan dan jembatan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat di kawasan perbatasan. Selama ini jarak tempuh yang jauh dengan kondisi jalan yang rusak, menjadi pilihan berat bagi masyarakat dikawasan perbatasan mengakses berbagai kebutuhan.
 
Hal senada dikemukakan Djafar, salah seorang pelaku sejarah yang menjadi saksi penyerahan Senaning dari Ketemenggungan Bugau kepada pemerintah untuk di jadikan ibukota kecamatan. Menurut lelaki yang masih tampak segar di usia senja ini, warga Ketungau Hulu tidak akan latah untuk ikut-ikutan mengibarkan bendera Malaysia. Bahkan secara pribadi Djafar menyatakan tidak setuju dengan langkah yang diambil oleh Kades Mungguk Gelombang, itu bukan solusi untuk mengatasi masalah dikawasan perbatasan,” jelasnya.(
jgp)

"MUTIARA SEKADAU"


SEKADAU – Potensi pertambangan di Sekadau memang belum tergarap sepenuhnya, Jika dilihat dari kandungan alam, Sekadau cukup berpotensi menghasilkan pasir zirkon. Saat ini sudah ada empat perusahaan yang aktif menggali pasir zircon.
Kepala Dinas PU melalui Kabid Pertambangan, Mawardi Nur Hasibuan, mengungkapkan apabila potensi pertambangan Sekadau dikelola dengan sungguh-sungguh dapat membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Saat ini sudah ada empat perusahaan, tiga di Peniti, dan satu lagi di Sei Ayak. Semuanya menambang zirkon masing-masing perusahaan dikenakan royalti dan iuran tetap tahunan yang akan masuk ke kas daerah. Dana tersebut akan disetor ke pusat. Selanjutnya dari pusat akan mengembalikan ke daerah sebesar 64 persen untuk PAD,” jelas Hasibuan. (jgp)

KABUPATEN MALAWI MENGGELIAT


NANGA PINOH – Sebanyak empat unit angkutan pedesaan diserahkan Bupati Melawi kepada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Melawi. Selanjutnya akan diserahkan KPN ke Koperasi Usaha Desa (KUD) selaku pengelolanya. Hal tersebut untuk menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat di kawasan produksi di Melawi khususnya daerah tertinggal.
“Saya sudah berharap sebelum Lebaran kendaraan angkutan tersebut memang harus sudah disalurkan kepada desa-desa yang menerima bantuan tersebut. Karena sudah lama diparkir di Dishubkominfo Melawi,” ungkap Bupati Melawi, H Firman Muntaco SH MH.

Desa-desa yang menerima bantuan tersebut yakni, Desa Popai (Kecamatan Ella Hilir), Desa Beloyang (Kecamatan Belimbing Hulu), Desa Bina Jaya (Kecamatan Tanah Pinoh), dan Desa Batu Ampar (Kecamatan Belimbing). bantuan tersebut diberikan sesuai dengan usulan, di mana Dishubkominfo-RI mengusulkan kendaraan angkutan pedesaan itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan di lapangan. Bantuan kendaraan ini diprioritaskan pada daerah yang transportasinya masih sulit, dan ekonomi masyarakatnya juga dianggap masih sulit. Bantuan tersebut merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk membantu menyejahterakan masyarakat.

Sementara untuk ke depan, Pemerintah Kabupaten Melawi sendiri akan melihat daerah-daerah yang transportasinya sulit namun tidak terjangkau dari APBN. “Mobil bantuan ini merupakan aset daerah, perawatannya dibebankan kepada pihak pengelola,” jelasnya. Kepala Dishubkominfo, Effi Sutiono SSos, mengatakan pengelolaan mobil angkutan pedesaan itu diserahkan kepada KPN Melawi untuk pengoperasiannya bekerja sama dengan Koperasi Unit Desa (KUD). “Pihak pengelola seperti KUD yang melakukan perawatannya,” pungkasnya. (jgp)

TNI MAJU KEDEPAN BERSAMA MASYARAKAT


Buka puasa bersama di Pendopo Kediaman Bupati Kayong Utara
bersama Kasdam XII Tanjungpura

SUKADANA – Kepala Staf Kodam (Kasdam) XII Tanjungpura Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Armyn Alian beserta rombongan menggelar buka puasa bersama di Sukadana acara buka puasa bersama tersebut berlangsung di Pendopo Kediaman Bupati Kayong Utara Hildi Hamid.
Kasdam berharap melalui kegiatan buka puasa bersama ini, akan dapat lebih meningkatkan hubungan antara TNI dan masyarakat. Termasuk dapat semakin menumbuhkembangkan rasa saling mencintai, saling menghargai, serta saling asah, asih, dan asuh, baik sesama prajurit TNI maupun masyarakat.

Diakuinya, banyak hikmah yang terkandung di dalam ajaran ibadah puasa ini, yang dapat diaplikasikan dan dibudayakan dalam kehidupan di masyarakat maupun  untuk mendukung pelaksanaan tugas. Bupati Kayong Utara Hildi Hamid dalam sambutannya menghaturkan rasa terimakasih atas nama Pemkab Kayong Utara, serta menyambut baik kedatangan Kasdam XII Tanjungpura dalam rangka Safari Ramadan 1432 H/2011 M ke Sukadana.

Menurut Hildi, Safari Ramadan ini membuktikan TNI dan masyarakat telah menjalin kerjasama yang baik, terutama dalam mewujudkan kamtibmas di Negeri Bertuah, julukan Kayong Utara ini. acara buka bersama ini, juga dihadiri Ketua DPRD Kayong Utara Ibrahim Dahlan dan Wakil Ketua DPRD Namrun Leru serta jajaran kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kayong Utara, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (jgphttp://www.pontianakpost.com

LSM MELAKUKAN SWEPING TERHADAP MINYAK DARI MALAYSIA

Kapuas Hulu-PUTUSSIBAU, Menanggapi adanya indikasi penyelundupan minyak Malaysia ke Indonesia yang berada di wilayah perbatasan Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu Kapolda Kalimantan Barat Brigjen. Pol. Drs. Sukrawardi Dahlan dengan tegas mengatakan bahwa penyelundupan tersebut merupakan tindak kejahatan dan mesti dikonkritkan.

Meski Dahlan mengatakan penyelundupan merupakan tindak kejahatan dan mesti ditertibkan namun, Dahlan juga mengatakan bahwa kewenangan Kepolisian sudah mulai terbatas, kewenangan kepolisian dalam hal penyelundupan didudoksi dalam Undang-Undang yang baru, namun Saya tetap perintahkan Kapolres Kapuas Hulu untuk melakukan koordinas dengan pihak bea dan cukai dan melakukan tindakan tegas secara bersama-sama dengan bea dan cukai jangan sampai dibiarkan,”tegasnya
Produk Minyak Malaysia

Memang luas kal-bar ini hampir satu setengah di pulau jawa, Polres Kapuas hulu ini  seluas Polda Jabar, Kita sadar betul itu, tetapi melihat sebaran penduduk, potensi-potensi wilayah yang memang harus ada pemahaman untuk Kita amankan polisi dengan perkembangan yang ada, untuk kedepan perkembangan tidak mungkin Kita biarkan begitu saja,penambahan kasitas dan kemampuan anggota yang jauh lebih penting daripada jumlah tetapi dia tidak paham dengan pekerjaannya itu yang membuat dia lebih susah,” ungkapnya.

Untuk itu Dahlan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melihat situasi lingkungannya, masyarakat harus bisa mendukung dalam menciptakan rasa keamanan dan kenyamanan dimasyarakat, terutama kasus-kasus terror, Kita harus lebih sensitive melihat situasi, kalau ada yang mencurigakan mesti dilakukan antisipasi dan tindakan. Oleh karenanya diperlukan kebersamaan ditengah masyarakat agar selalu tercipta keamanan.
 

Buka jaringan komunikasi secara luas masyarakat jangan diam mulailah bangkit
, sedangkan untuk masalah tarficking di Kalimantan Barat khususnya diwilayah perbatasan hingga saat ini belum signifikan, karena memang masyarakat perbatasan sepertinya masih satu kultur, paling jika terjadi hal demikian masih dalam kekeluargaan  seperti terjadinya perkawinan, namun meskipun demikian Kita himbau ke RT atau lurah untuk tidak memanipulasi data, pada pengusaha yang mengirim tenaga kerja tolong masyarakat juga peduli, apakah itu akan diperkerjakan atau diperdayakan yang akhirnya kehal-hal yang tidak betul, dan ini perlu kebersamaan,jangan sampai dibiarkan. (jgp) http://www.kalimantan-news.com

JANGAN HANYA MEMPEKERJAKAN, MANA TANGGUNG JAWABMU…!!!


rombongan Mendiknas Mohammad Nuh memecah keheningan jalan sepanjang 50 kilometer yang beraspal mulus itu.    Di dalam perkebunan kelapa sawit di Tawau, Sabah, Malaysia tersebut, tinggal ribuan kepala keluarga tenaga kerja Indonesia mereka kini sudah beranak pinak. Tetapi, muncul masalah besar dengan keberadaan anak-anak para TKI tersebut salah satunya adalah masalah akses pendidikan.

Catatan dari Konsulat Republik Indonesia di Tawau menyebutkan, Sedikitnya 40.000 anak TKI tersebar di perumahan pekerja perkebunan kelapa sawit tersebut mereka hanya memperoleh pendidikan setara kejar paket A dan B. Dari jumlah tersebut, yang bisa mengenyam pendidikan setingkat SD tidak sampai separo. Sedangkan yang mengenyam pendidikan SMP hanya sekitar 500 anak. Itu pun, pendidikan SD dan SMP-nya hanya nonformal. Dengan begitu, ijazah yang mereka peroleh hanya ijazah seperti kejar paket A dan B.
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar diTawau, Sabah

Setelah rombongan menteri tiba, anak-anak yang belajar di pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) perkebunan kelapa sawit Merotai langsung berjajar rapi. Mereka menyambut kedatangan Nuh dengan tabuhan rebana. Seluruh siswa lantas memadati PKBM yang hanya terdiri atas tiga ruang kelas itu. Di antara para siswa PKBM Merotai yang baru saja naik ke tingkat SMP, ada Nuranita binti Nuddin. Bocah kelahiran Makassar, 12 Desember 1995, tersebut tinggal di perkebunan sawit itu sejak berumur dua bulan bersama orang tuanya yang bekerja sebagai buruh di tempat tersebut. Ya, meski usianya sudah 16 tahun, dia baru masuk kelas setara SMP. Padahal, umumnya, anak seusia dia minimal sudah kelas 1 SMA. Nuranita menceritakan, anak-anak lulusan SD tidak bisa sekolah di jenjang SMP milik pemerintah Malaysia. Dari segi infrastruktur, sekolah tingkat SD di Tawau masih terbatas.

Ibnu Hajar. Guru kelahiran Jambi, 18 Agustus 1965, itu menuturkan bahwa pemerintah Indonesia memiliki sistem yang bisa menjaga ketersediaan guru di Tawau. Yakni, sistem perekrutan dan kontrak selama dua tahun. ”Kontrak saya habis tahun depan,” ujar PNS di lingkungan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jambi itu. Ibnu lantas menuturkan kurikulum pendidikan yang diberikan kepada anak-anak TKI. Pada tahun pertama, pelajaran yang diberikan terkait dengan pengenalan pulau-pulau Indonesia. Ibnu cukup kaget ketika awal-awal mengajar. Sebab, saat itu anak-anak TKI tersebut mengenal Indonesia hanya terdiri atas satu pulau. Yaitu, Pulau Sulawesi. ”Setelah saya telusuri, kebanyakan TKI di sini berasal dari Bugis. butuh waktu lebih dari satu semester untuk membuat mereka benar-benar hafal dan paham tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setelah berhasil mengenalkan pulau-pulau Indonesia, misi Ibnu selanjutnya adalah mulai menanamkan budaya-budaya Indonesia. Sebagian di antara materi yang paling ditekankan adalah penanaman budaya ramah tamah dan sopan santun. Menurut Ibnu, anak-anak TKI yang lahir dan besar di perkebunan sawit cenderung berperilaku kurang sopan. ”Mereka tidak sungkan-sungkan melompat dan naik ke pundak guru,” terang dia.
Setelah budi pekerti khas Indonesia tertanam, selanjutnya mereka diajari tentang sejarah. Misalnya, diperkenalkan dengan pahlawan-pahlawan pejuang kemerdekaan. Selain itu, mereka mulai diperkenalkan dengan lagu kebesaran Indonesia Raya.  

Menurut Ibnu, pelajaran yang paling sulit diterima anak-anak TKI adalah pelajaran bahasa Indonesia. ”Penyebabnya adalah perbedaan persepsi tentang sebuah kata,” jelasnya. Dia mencontohkan, anak-anak para TKI itu lebih mengenal kata menjemput dengan arti mengundang daripada menjemput dengan arti mendatangi.

“WAJAH BARU KABUPATEN SINTANG SEGERA TERWUJUD”


SINTANG – Bupati Sintang, Milton Crosby, menuturkan pembangunan Bandara Tebelian Airport bukanlah sekadar ambisi, pembangunan ini memiliki tujuan strategis bagi perekonomian, pembangunan kawasan timur kalbar dan juga bagi kedaulatan NKRI. Setidaknya ada tiga tujuan dibangunnya Bandara Tebelian Airport, pertama menjadi sentra cargo di wilayah timur Kalbar, Kedua, dengan terbentuknya Provinsi Kapuas Raya nanti, Kabupaten Sintang akan menjadi pusat bisnis dan itu membutuhkan sarana transportasi yang cepat dan ketiga, Bandara Tebelian Airport juga memiliki fungsi strategis bagi pertahanan dan keamanan,” timpalnya.

Bupati dua periode ini mengatakan, mulai berjalannya pembangunan Bandara Tebelian Airport tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Karena itu Milton mengucapkan terima kasih kepada masyarakat serta unsur muspida yang selalu memberikan dukungan. Saya sangat berterima kasih kepada masyarakat khususnya masyarakat di Kecamatan Tebelian dan tokoh-tokoh masyarakatnya yang mau bekerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan bandara ini. Saya juga harus mengucapkan terima kasih atas kerja keras jajaran saya serta dukungan dari para muspida.

Pembangunan bandara direncanakan memiliki landasan pacu mencapai tiga kilometer, didanai pemerintah pusat melalui dana APBN. “Bandara ini kita harapkan sudah dapat digunakan pada tahun 2014. Sekarang land clearing sudah finishing, tinggal menunggu pembangunan lanjutan. (jgphttp://www.equator-news.com/

Rabu, 24 Agustus 2011

TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM DAPAT MENGHASILKAN USD 4 MILLIAR


PUTUSSIBAU – Selama ini perkebunan sawit selalu dituduh sebagai salah satu penyebab terjadinya kerusakan alam. Bahkan belakangan berembus kabar keberadaan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) terusik karena kehadiran sawit. Menurut Kepala Balai Taman Nasional Danau Sentarum Soewignyo, keberadaan perkebunan sawit belum mengancam TNDS.


Kalau memasuki kawasan TNDS itu belum ada. Itu tidak benar buktinya masih di luar kawasan TNDS. Kalaupun ada pasti kita cegah dan saya pikir bupati tidak mau mengeluarkan izin di areal konservasi,” kata Soewignyo, Bahkan TNDS selama ini sudah melakukan pengecekan hasilnya memang belum ada perkebunan sawit yang menabrak atau masuk areal TNDS. “Jadi informasi yang mengatakan ada perkebunan yang masuk kawasan TNDS itu tak benar dan TNDS sudah mengantisipasi dengan mengecek langsung titik koordinatnya. “Tidak ada yang menabrak areal konservasi,” ujarnya.

Model pengelolaan Danau Sentarum sendiri berbasis masyarakat yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Jika selama ini anggaran pusat dan daerah tidak cukup memberikan kesejahteraan kepada masyarakat maka kita berharap ada Non Government Organization (LSM, red) lokal maupun nasional bisa membantu,” harapnya, tahun depan jika tidak ada halangan maka tim Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD) akan datang ke Kapuas Hulu. “Kita tunggu saja realisasinya bersama-sama. Mudah-mudahan kehadirannya bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan khususnya,” ungkapnya.

Kekayaan TNDS, ujar Soewignyo, tak terhitung. Bahkan sudah tercium hingga ke dunia luar. Untuk kandungan karbonnya saja Danau Sentarum memiliki harga kurang lebih Rp4 triliun atau sekitar USD4 miliar. Danau Sentarum memiliki lahan gambut yang cukup tebal, kalau kita hitung kedalaman 3 meter saja itu penyerapan karbonnya sekitar 5.500 ton per hektare, sedangkan daerah kita ini ada yang 17,8 meter ketebalan lahan gambutnya,” jelasnya.

Taman Nasioanal danau Sentarum
Dia mengatakan, luas Kapuas Hulu sekitar 29.850 kilometer persegi, 56,51 persen di antaranya sudah dialokasikan untuk kawasan konservasi. Jauh sebelum daerah lain di Indonesia mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Konservasi, Kapuas Hulu sudah berkomitmen. Lebih separuh sudah kami alokasikan sebagai areal yang dilindungi. Oleh karenanya izinkan kami untuk membangun Kapuas Hulu dengan mendatangkan investor perkebunan sawit ke Kapuas Hulu. (jgp)

“SUKACITA MASYARAKAT DESA HIBUN”



SANGGAU--Sekitar 116 orang warga menghadiri kegiatan sosialisasi pembangunan jaringan listrik PLN di Desa Hibun Kecamatan Parindu yang meliputi Dusun Engkalet, Serosat dan Sedoya yang berpenduduk sekitar 300-an KK.Sambutan masyarakat terhadap rencana PLN membangun jaringan di desa ini sangat disambut suka cita, mengingat selama ini mereka masih menganggapnya sebatas mimpi. Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Desa Hibun, Biam, yang mengatakan bahwa listrik sudah menjadi dambaan masyarakat sejak lama. Karenanya demi menggambarkan betapa keinginan yang besar masyarakat tersebut, warga siap untuk mendukung program PLN ini, diantaranya dengan tidak ada ganti rugi derasa atau tanam tumbuh dan tebang pohon secara swadaya.

Dalam banyak kesempatan, saya selalu membawa harapan akan listrik ini, baik di forum Muysawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Murenbangdes) maupun Musrenbang di tingkat kecamatan. Namun, tidak lama lagi, kami masyarakat di Desa Hibun sudah akan dapat menikmati listrik
. Sementara itu tim sosialisasi dari PLN Cabang Sanggau adalah Doni Hernandi, Asisten Manager Transaksi Energi didampingi M Noor Bagian Humas, dan Kepala PLN Parindu Rudi Hartono. Dalam kesempatan itu, Doni menjelaskan mengenai proses menjadi pelanggan PLN dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Termasuk sebepara besar calon pelanggan membayar biaya penyambungan (BP).

Menurutnya, menjadi pelanggan baru PLN tidaklah mahal. Yakni Rp 750 besaran daya yang akan terpasang, apakah 450 VA, 900 VA dan seterusnya sesuai dengan klasifikasinya. Masyarakat dikatakannya bisa menghitung sendiri. Pembayaran biaya penyambungan ini dibayar langsung kepada PLN dan tidak diwakilkan. Bahkan untuk memperlancar dan mempermudah adminitsrasinya, pihak PLN selanjutnya yang akan datang ke Desa Hibun untuk mengambil pembayaran biaya penyambungan yang dimaksud, beserta persyaratan lain.“Karenanya, jika ada yang mengatakan memasang sambungan listrik biayanya sampai jutaan rupiah, tidaklah benar. Dalam banyak kesempatan saya selalu menghimbau mayarakat agar menghubungi langsung Kantor Pelayanan PLN untuk mendapatkan informasi yang benar
.

Doni juga menjelaskan, bahwa setelah biaya penyambungan dibayar oleh calon pelanggan, petugas PLN selanjutnya akan menarik kabel hingga ke meteran di rumah pelanggan. Sesampainya di KWH meter tersebut, maka tugas PLN sudah selesai. Sedangkan untuk instalasi dan instalatir listrik di rumah pelanggan, bukan tanggung jawab PLN lagi. “Masyarakat harus dapat membedakan mana pekerjaan PLN dan mana yang bukan pekerjaan PLN. Sebab, PLN bukan instalatir dan tidak ikut campur dalam hal itu,” tegasnya.

Doni mempertegas hal itu karena menurut informasi yang didapatnya dari masyarakat, sudah ada yang membayar sejumlah uang kepada pihak tertentu yang nilainya bervariasi pada kisaran Rp 4 juta. Hal itu juga terungkap di dalam pertemuan tersebut yang disampaikan oleh sejumlah warga.

Menyikapi persoalan tersebut, masyarakat yang sudah membayar agar meminta penjelasan lebih lanjut kepada pihak penerima uangnya. Tentunya kita berharap agar persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan baik, agar proyek pembangunan jaringan untuk melistriki Desa Hibun berjalan dengan lancar,” harapnya.(
jgp)

Bangun Perbatasan Sebagai Beranda Terdepan NKRI

Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Aruk,
di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Barat memperkirakan pembangunan kawasan perbatasan dengan Sarawak membutuhkan dana Rp26,08 triliun pada 2012, estimasi dana tersebut untuk infrastruktur, patok batas, pendidikan dan kesehatan. Rinciannya, itu untuk Pos Lintas Batas (PLB) Jagoi Babang, PLB Jasa (Kabupaten Sintang), penanganan patok batas, jalan paralel perbatasan, jalan akses ibu kota kabupaten ke PLB, pendidikan, kesehatan, UMKM infrastruktur pendukung, listrik atau energi, dan aparatur/pegawai.

Kepala Bidang Kerja Sama Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama Provinsi Kalbar. Manto Saidi.  itu mengakui, hingga kini program pemerintah pusat untuk kawasan perbatasan masih bersifat reguler seperti tahun sebelumnya. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sudah merancang pendekatan dengan penguatan di lima lokasi prioritas di kawasan perbatasan Kalbar dengan Sarawak.

Kelima lokasi itu yakni Paloh (Kabupaten Sambas), Jagoi Babang (Kabupaten Bengkayang), Entikong (Kabupaten Sanggau), Ketungau Hulu (Kabupaten Sintang), dan Badau (Kabupaten Kapuas Hulu), tapi program tersebut baru berjalan mulai 2012," kata dia. (jgp)
http://www.mediaindonesia.com// 

Siapkan 1.000 Hektare Lahan Pertanian


SUKADANA – Pemerintah Kabupate Kayong Utara terus berupaya mewujudkan program kemandirian dan ketahanan pangan, salah satunya dengan merealisasikan food estate, dan saat ini pemerintah setempat telah menyiapkan 1.000 hektare lahan untuk areal pertanian.

Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid, ketika safari Ramadan di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, belum lama ini, mengungkapkan, seluruh daerah di Kalbar berusaha semaksimal mungkin mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Tak heran, jika Kabupaten Kayong Utara juga telah mempersiapkan seribu hektare lahan untuk pengembangan program food estate itu.  Program ini merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi, kata H. Hildi yang berkunjung didampingi sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kayong Utara.

Pengembangan program food estate, hendaknya dapat mewujudkan kawasan pertanian dengan beragam produk unggulan yang ada. Dengan demikian, dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian yang direalisasikan di masyarakat, khususnya tanaman pangan yang dapat bersaing di pasar global. (jgp)

Kabupaten Landak Terima Penghargaan Surplus Beras

Bupati Landak, Adroianus Asia Sidot, menerima penghargaan dari presiden, karena menjadi daerah yang surplus beras sesuai dengan target pemerintah. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Landak, Padu Palimbong, menjelaskan, penghargaan presiden diberikan kepada kepala daerah yang dapat tingkatkan produksi beras di atas 5 persen. Ini kali ketiga bupati Landak menerima penghargaan. Kita bertekad untuk tingkatkan terus, tak hanya pertanian namun juga perikanan dan peternakan, ujar Kepala Distannak Landak, Padu Palimbong.

Pengharhgaan tersebut, terkait erat dengan ketahanan pangan. Ia menyatakan, secara teknis, bahan pangan sangat beragam, tak hanya beras, namun juga umbian, nabati, maupun hewani.
Sukses surplus sangat dipengaruhi banyak faktor, seperti ketersediaan lahan pangan berkelanjutan, sarana-prasarana pertanian, serta kondisi iklim. Bila iklim mendukung, sarana produksi mendukung, maka produksi semakin meningkat.

Untuk lahan sawah di Landak, masih bisa terus ditingkatkan produksinya.  Saat ini  produksi beras landak sekitar 209,9 ribu ton, akan diupayakan peningkatan produksi diatas 5 persen.
Untuk Kalbar, produksi beras landak masih bisa ditingkatkan. Kita masih bisa mengejar produksi 6 ton per hektare, karena rata-rata produksi hanya 
3,6 ton saja per hektare," pungkas Kepala Distannak Landak.
(jgp)